logo

logo
gunadarma

Rabu, 02 Januari 2013

Pengertian perbankan


Pengertian Bank - Ada beberapa definisi bank yang dikemukakan sesuai dengan tahap perkembangan bank. Untuk memberikan definisi yang tepat agaknya memerlukan penjabaran, karena definisi tentang bank dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa pendapat tentang pengertian bank, yaitu:

Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, baik dengan alat pembayaran sendiri, dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, dengan jalan mengedarkan alat-alat pembayaran baru berupa uang giral. (Prof G.M. Veryn Stuart Dalam bukunya Bank Poitic)
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 Perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan).

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, pengertian bank telah mengalami evolusi, sesuai dengan perkembangan bank itu sendiri. Kedua, fungsi bank pada umumnya adalah
Menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat;
Memberikan kredit, baik bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli baru;
Memberikan jasa-jasa lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

Jenis bank dilihat dari cara menetapkan harga baik harga beli maupun harga jual dapat dibagi dua, yaitu :
Bank Konvensional
Bank Syariah


http://www.sarjanaku.com/2012/06/pengertian-bank-dan-jenisnya.html

Beda Pertumbuhan dengan Pembangunan Ekonomi


Presentation Transcript
1. Pembangunan Ekonomi
2. Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi dan Pembangunan Ekonomi• Pertumbuhan Ekonomi  peningkatan hasil produksi (Output) dalam tingkatan nyata ekonomi dan diukur melalui angka perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka panjang• Pembangunan Ekonomi  proses dan langkah- langkah yang dilakukan oleh suatu negara untuk meningkatkan PNB dan Pendapatan per kapita penduduknya dalam upaya mencapai pertumbuhan ekonomi
3. Rumus MenghitungPertumbuhan Ekonomi :PNB tahun berlangsung – PNB tahun yang lalu x 100 % PNB tahun yang lalu
4. Faktor² yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi• Sumber Daya Alam• Sumber Daya Modal dan Teknologi• Jumlah Penduduk dan Kualitas Penduduk• Sistem Sosial dan Sikap Masyarakat• Luas Pasar atau Pangsa Pasar
5. Teori² Pertumbuhan EkonomiTEORI TOKOH POKOK PIKIRAN KETERANGANKlasik Adam Smith Dalam buku “An Inquiry Into The Principle and Causes of The Wealth of Nation” menyatakan bahwa: Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh 3 faktor: • Pertumbuhan GDP (dipengaruhi oleh sumber daya alam yang tersedia, jumlah penduduk, persediaan barang² modal) • Pertumbuhan jumlah penduduk • Adanya sistem persaingan bebas (Laissez Faire) David Ricardo Teori “The Law of Diniminshing Return”, yaitu : Menurut Richardo & Malthus, Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh: pertumbuhan ekonomi • SDA yg terbatas tidak akan terjadi secara • Jumlah penduduk yg selalu berkembang terus menerus tetapi • Kemajuan teknologi akan mengalami suatu • Sektor pertanian yg dominan keadaan stagnasi/kemandekan (stationary state) Thomas Robert Teori Pertumbuhan Penduduk yg menyatakan bhw Malthus “pertumbuhan penduduk menurut deret ukur dan pertumbuhan ekonomi menurut deret hitung”. Maksudnya adalah bahwa jumlah penduduk akan berkembang lebih cepat daripada pertumbuhan ekonomi shg mengakibatkan upah tenaga kerja menjadi sangat murah dan hanya cukup untuk biaya hidup sehari² (subsistensi)
6. TEORI TOKOH POKOK PIKIRAN KETERANGANNeo-Klasik Robert Sollow Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh: • Pertumbuhan Penduduk (SDM) • Akumulasi Modal • Teknologi Modern Roy Forbes Harrod Pertumbuhan Ekonomi dipengaruhi oleh dan pertambahan modal, yang akan Evsey D. Domar meningkatkan produksi dan pada (Harrod & Domar) akhirnya menaikkan pendapatan nasional
7. TEORI TOKOH POKOK PIKIRAN KETERANGANModern Walt Whitman Dalam bukunya : “The Stages of Economic Rostow Growth” membagi pertumbuhan ekonomi menjadi 5 tahap, yaitu: 1. Masyarakat Tradisional 2. Pra – Lepas landas 3. Lepas Landas 4. Dorongan Menuju Kedewasaan 5. Konsumsi Tinggi
8. TEORI TOKOH POKOK PIKIRAN KETERANGANAustria Werner Sombart Pertumbuhan ekonomi secara garis besar(Historis) dibedakan menjadi: 1. Zaman Perekonomian Tertutup • Zaman Perekonomian Desa • Zaman Feodal 2. Zaman Kerajinan dan Pertumbuhan 3. Zaman Kapitalis 1. Kapitalis Purba 2. Kapitalis Madya 3. Kapitalis Raya 4. Kapitalis Akhir Frederich List Pertumbuhan Ekonomi dibedakan menjadi: 1. Masa Berburu dan Mengembara 2. Masa Beternak dan Bertani 3. Masa Bertani dan Kerajinan Tangan 4. Masa Kerajinan, Industri dan Perniagaan Karl Bucher Pertumbuhan ekonomi dibedakan menjadi: 1. Rumah Tangga Tertutup 2. Rumah Tangga Kota 3. Rumah Tangga Bangsa 4. Rumah Tangga Dunia
9. Tujuan Inti Pembangunan• Peningkatan ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai macam barang kebutuhan hidup yang pokok• Peningkatan Standar hidup• Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial
10. Sumber PembiayaanPembangunan Ekonomi :1. Simpanan domestik2. Investasi asing3. Bantuan luar negeri: – Bantuan Ekonomi – Bantuan Teknis – Bantuan Militer
11. Karakteristik sebagian besarNegara Sedang Berkembang:• PNB per-kapita yang rendah• Ekonomi Agraris• Kondisi Kesehatan yang memprihatinkan• Tingkat Buta Huruf yang tinggi• Tingginya angka pertumbuhan Penduduk Inti Permasalahan
12. Tolak Ukur KeberhasilanPembangunan Ekonomi:• Pendapatan Nasional• Produk Nasional (PNB)• Kesempatan Kerja• Perekonomian yang stabil• Neraca Pembayaran Luar Negeri• Distribusi Pendapatan yang Merata
13. Masalah² yang dihadapi dalam pelaksanaan Pembangunan ekonomi di Indonesia• Masalah Kependudukan: a) Jumlah penduduk yg sangat besar b) Laju pertumbuhan penduduk yang pesat c) Komposisi penduduk menurut umur yg tidak menguntungkan d) Penyebaran penduduk yg tidak merata e) Arus urbanisasi yg relatif tinggi 1. Mengendalikan tingkat kelahiran dg Program KB 2. Menurunkan tingkat kematian ibu & anak melalui program Peningkatan gizi keluarga solusi 3. Mengadakan transmigrasi lokal maupun nasional sbg penyebaran penduduk 4. Menyelenggarakan proyek² di daerah serta proyek padat karya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dan mengurangi arus urbanisasi
14. • Masalah Kemiskinan 1. Kebijakan Trilogi Pembangunan solusi 2. Kebijakan Inpres Desa Tertinggal (IDT) 3. Pemberian Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP) 4. Kebijakan Intensifikasi Khusus (Insus) 5. Pemberdayaan Koperasi 6. Pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) 7. Pengembangan Kawasan Terpadu 8. Program Bapak Angkat untuk Usaha Kecil
15. • Keterbelakangan: a) Pendidikan b) Kesehatan c) Kemajuan Teknologi d) Sikap Mental Ekonomi  KKN, kurang disiplin, pembajakan, dll e) Ekonomi
16. • Lapangan Pekerjaan 1. Peningkatan Pendidikan solusi 2. Pemberian Kursus-kursus Ketrampilan 3. Pemerataan Pembangunan 4. Proyek-proyek padat karya 5. Pemberian Kredit-kredit Usaha Kecil
17. • Pemerataan Pembangunan Delapan Jalur Pemerataan dalam Pelaksanaan Pembangunan: solusi  Pemerataan Pemenuhan Kebutuhan Pokok Rakyat Banyak  Pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan  Pemerataan pembagian pendapatan  Pemerataan Kesempatan kerja  Pemerataan Kesempatan Berusaha  Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan  Pemerataan pembangunan ke seluruh wilayah tanah air  Pemerataan kesempatan untuk memperoleh keadilan
18. Dampak Pembangunan Ekonomi• Dampak Positif: a) Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat b) Pendapatan masyarakat akan bertambah shg kesejahteraan masyarakat meningkat c) Fasilitas umum dapat terpenuhi d) Terjadi perubahan struktur ekonomi dari agraris ke industri• Dampak Negatif a) Meningkatnya urbanisasi b) Terjadinya pencemaran lingkungan c) Perusakan lingkungan hidup karena industri yang tidak terkontrol
http://www.slideshare.net/Liyan_oz/beda-pertumbuhan-dengan-pembangunan-ekonomi

PENGGABUNGAN BADAN USAHA


Penggabungan atau kombinasi badan usaha adalah kerja sama beberapa perusahaan atau badan usaha yang semula berdiri sendiri-sendiri. Dalam praktik sehari-hari, sering terjadi beberapa badan usaha yang pada mulanya berdiri sendiri bergabung menjadi satu. Gabungan ini ada yang bersifat kekal dan ada pula yang bersifat sementara.

1. Faktor-Faktor Pendorong Penggabungan

Beberapa faktor yang mendorong suatu badan usaha mengadakan penggabungan, antara lain sebagai berikut.


a. Terbatasnya atau ketidaksempurnaan pasar bagi perusahaanperusahaan kecil, sehingga perusahaan kecil mempunyai kedudukan yang lebih kuat dalam persaingan dengan perusahaan besar.
b. Untuk mendapatkan bahan mentah secara kontinu dan berkualitas baik.
c. Terbatasnya tanggung jawab dari suatu badan usaha.
d. Untuk mengurangi persaingan dari perusahaan-perusahaan sejenis.
e. Adanya kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri.
f. Faktor perseorangan, yaitu bagi orang yang perusahaannya sudah kuat, ingin memperkuat lagi dengan menelan perusahaan kecil lainnya (membelinya).

2. Jenis-Jenis Kombinasi

Kombinasi badan usaha dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
sebagai berikut.

a. Kombinasi Vertikal
Kombinasi vertikal adalah gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat yang berbeda-beda dalam proses produksi suatu barang atau barang produksinya berurutan. Misalnya: untuk memproduksi kain terdapat beberapa badan usaha seperti petani kapas, pengangkutan kapas, pemintalan, penenunan, dan penyempurnaan kain.

b. Kombinasi Horizontal atau Paralelisasi
Kombinasi ini merupakan gabungan dari beberapa badan usaha yang bekerja dalam tingkat yang sama dalam proses produksi barang. Kombinasi horizontal juga mempunyai pengertian lain yaitu gabungan dari beberapa badan usaha yang memproduksi atau menjual barang yang berlainan. Misalnya: penggabungan antara pabrik sabun cuci dengan pabrik sabun mandi, atau antara pabrik sikat gigi dengan pabrik pasta gigi.

3. Bentuk-Bentuk Penggabungan

Bentuk kerja sama atau penggabungan badan usaha di antaranya sebagai berikut.

a. Trust
Trust adalah peleburan beberapa badan usaha menjadi sebuah perusahaan yang baru, sehingga diperoleh kekuasaan yang besar dan monopoli.

b. Kartel
Kartel adalah bentuk kerja sama antara beberapa perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha yang sama dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan, memperkecil kondisi persaingan, dan memperluas atau menguasai pasar.

Macam-macam kartel yang sering dijumpai antara lain:
1) kartel wilayah adalah penggabungan yang didasarkan pada perjanjian pembagian wilayah atau daerah penjualan dan pemasaran barangnya,
2) kartel produksi adalah penggabungan yang bertujuan untuk menyelenggarakan produksi bersama secara massal, tetapi masing-masing perusahaan ditetapkan batas jumlah produksi yang diperbolehkan (kuota produksi),
3) kartel bersyarat atau kartel kondisi adalah penggabungan dengan menetapkan syarat-syarat penjualan, penyerahan barang, dan penetapan kualitas produksi,
4) kartel harga adalah penggabungan dengan menetapkan harga minimum dari produk yang dihasilkan masingmasing anggota,
5) kartel pembelian dan penjualan adalah penggabungan untuk pembelian dan penjualan hasil produksi, agar tidak terjadi persaingan.

c. Merger
Merger adalah penggabungan beberapa badan usaha dengan jalan meleburkan diri menjadi satu perusahaan baru. Jadi, merger identik dengan trust.

d. Holding Company
Holding Company adalah suatu PT yang besar yang menguasai sebagian besar sero atau saham perusahaan lainnya. Meskipun secara yuridis badan usaha yang dikuasai tetap berdiri sendiri namun diatur dan dijalankan sesuai dengan kebijakan PT yang menguasai.

e. Concern
Sebenarnya concern sama halnya dengan holding company, yaitu memiliki sebagian besar saham-saham dari beberapa badan usaha. Perbedaannya adalah holding company sering berbentuk PT, sedangkan concern sering dimiliki perseorangan, yaitu seorang hartawan yang mempunyai modal yang amat besar.

f. Corner dan Ring
Corner dan ring adalah penggabungan beberapa badan usaha yang tujuan mencari keuntungan besar, dengan cara menguasai penawaran barang untuk memperoleh monopoli dan menaikkan harga.

g. Syndicat
Syndicat adalah kerja sama sementara oleh beberapa badan usaha untuk menjual atau mengerjakan suatu proses produksi.

h. Joint Venture
Joint venture adalah penggabungan beberapa badan usaha untuk mendirikan satu bentuk usaha bersama dengan modal bersama pula, dengan tujuan untuk menggali kekayaan alam dan mendidik tenaga ahli untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar.

i. Production Sharing
Production sharing adalah kerja sama bagi hasil antara pihakpihak tertentu.

j. Waralaba (Franchise)
Waralaba merupakan sistem usaha yang tidak memakai modal sendiri, artinya untuk membuka gerai waralaba cukup menggunakan modal milik investor lain. Seorang franchise (pembeli usaha waralaba) harus memenuhi syaratsyarat khusus yang ditetapkan oleh franchisor (perusahaan waralaba), karena pada franchise akan menggunakan merek yang sama dengan franchisor sehingga harus memiliki standar yang sama . Keuntungan yang diperoleh investor waralaba antara lain terhindar dari biaya trial and error, karena sudah terlebih dahulu dikeluarkan oleh pemilik usaha.

http://ssbelajar.blogspot.com/2012/08/penggabungan-badan-usaha.html

LIKUIDASI PERSEKUTUAN


Perbedaan Likuidasi dengan Perubahan Persekutuan:
Likuidasi terjadi apabila semua sekutu mengundurkan diri dan persekutuan dibubarkan, serta aktiva non-kasnya dijual.
Perubahan persekutuan terjadi apabila:
I.Sekutu berkurang, hal ini terjadi bila seorang sekutu atau beberapa sekutu mengundurkan diri.
II.Sekutu bertambah, hal ini terjadi apabila ada seorang sekutu atau beberapa sekutu yang masuk ke dalam persekutuan.

Proses Likuidasi ada 4 (Empat) tahapan, yaitu:
1.Tahap menghitung dan membagi laba atau rugi persekutuan sampai saat likuidasi (berupa ratio    pembagian laba). Pembagian laba dilakukan sesuai dengan metode pembagian laba. Tahap ini hanya diperlukan apabila likuidasi tidak dilakukan pada awal atau akhir periode.
2.Menguangkan (menjual) semua aktiva selain kas.
Tahap yang kedua ini disebut Realisasi. Apabila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih kecil dibanding nilai bukunya maka kerugian harus ditanggung semua sekutu dengan mengurangkan modalnya. Sebaliknya bila nilai realisasi aktiva non-kasnya lebih besar dibanding nilai bukunya maka keuntungkan akan menambah modal semua sekutu sesuai ratio pembagian labanya. Rugi-laba tersebut diakui sebagai rugi laba realisasi.
3.Melunasi semua hutang persekutuan.
Setelah penjualan aktiva non-kas (realisasi) maka hasilnya akan menambah kas, kemudian kas ini sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Perdata harus digunakan terlebih dahulu untuk:
a.Melunasi hutang kepada pihak ketiga (bukan sekutu)
Hutang pihak ketiga harus diprioritaskan untuk dilunasi terutama hutang pihak ketiga yang jumlahnya besar terlebih dahulu.
b.Melunasi hutang sekutu
Setelah semua utang kepada pihak ketiga dilunasi maka menyusul pelunasan hutang sekutu yang biasanya bila hanya hutang pada seorang sekutu maka dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal pada likuidasi sederhana. Apabila hutang lebih dari satu sekutu maka dilakukan pelunasan dengan prioritas sekutu yang modalnya lebih besar. Apabila terbukti modalnya tidak cukup untuk melunasi hutang maka sekutu yang bersangkutan harus membayar hutang dengan harta pribadi.
4.Membagi sisa kas yang masih ada kepada para sekutu.
Sisa kas dibagikan setelah hutang kepada pihak ketiga dan sekutu dilunasi.
Tujuan pembagian sisa kas ini adalah:
I.Untuk mengembalikan modal kepada para sekutu sebagai wujud pembagian hak kepada sekutu. Pengembalian modal ini sebesar modal bersih (modal setelah dikurangi laba-rugi realisasi dan hutang) masing-masing sekutu.
II.Untuk melindungi kepentingan sekutu dikarenakan tanggung jawab sekutu tidak terbatas maka apabila kas memungkinkan biasanya pembayaran utang kepada sekutu dilakukan bersama-sama dengan pengembalian modal kepada sekutu.
Menurut cara pembagian kasnya, likuidasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
1.Likuidasi Sekaligus/ Sederhana , yaitu likuidasi yang pembagian kasnya dilakukan serentak karena realisasi non-aktivanya sekaligus.
2.Likuidasi Bertahap/ Berangsur, yaitu likuidasi yang dilakukan sesuai tersedianya kas walaupun realisasinya belum tuntas.
Likuidasi Sederhana Dengan Kondisi Sekutu Secara Pribadi Masih Mampu
Pengertian Likuidasi Sederhana (Simple Liquidation)
Likuidasi sekaligus/ sederhana sering disebut sebagai likuidasi serentak karena pembagian kasnya dilakukan serentak untuk semua sekutunya. Disamping itu sering disebut juga sebagai likuidasi tunggal karena realisasi non aktivanya hanya sekali saja dan menyeluruh. Pembagian kas dilakukan hanya sekali saja yaitu setelah semua aktiva non-kasnya terjual dan hutang kepada pihak ketiga maupun kepada sekutu telah dilunasi.
Terdapat 5 kemungkinan yang akan terjadi di dalam likuidasi sederhana/ sekaligus, yaitu:
a.Semua sekutu modalnya bersaldo positif.
b.Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.
c.Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun tidak dapat ditutup dengan utang-piutang sekutu yang bersangkutan.
d.Kondisi Khusus: Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif namun sekutu yang harus menyetor modal secara pribadi dalam keadaan tidak mampu.
e.Kondisi Khusus: Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi Utang kepada pihak ketiga.
Pada topik 1 akan dibahas likuidasi sederhana dengan 3 kemungkinan diatas dimana semua sekutu dalam keadaan mampu, kemudian pada topik kedua dibahas mengenai likuidasi sederhana dalam keadaan khusus yaitu sekutu dalam keadaan tidak mampu dan realisasi yang terlalu kecil sehingga kas tidak cukup melunasi hutang kepada pihak ketiga.
1)Saldo Semua Sekutu Setelah Realisasi Bernilai Positif.

Di dalam kasus normal biasanya nilai realisasi lebih kecil daripada nilai bukunya namun kerugian akibat realisasi tidak begitu besar sehingga saldo masing-masing sekutu setelah realisasi bernilai positif semua.
Langkah-langkah:
1.      Realisasi nilai aktiva non-kas.
2.      Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3.      Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4.      Pelunasan hutang sekutu dan pembagian kas sekaligus.
2)Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.

Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila persekutuan memiliki hutang kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan hutang persekutuan kepada sekutu.
Langkah-langkah:
1.      Realisasi nilai aktiva non-kas.
2.      Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3.      Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4.      Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5.      Pelunasan hutang sekutu.
6.      Pembagian kas.
3)      Ada sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang kepada sekutu yang bersangkutan.

Rugi realisasi yang cukup besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar daripada hutang persekutuan kepada salah seorang sekutu tersebut, maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan sebagian hutang namun akhirnya harus ditutup sekutu yang defisit tersebut dengan setoran kas.
Langkah-langkah:
1.      Realisasi nilai aktiva non-kas.
2.      Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3.      Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4.      Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5.      Pembagian kas dari selisih antara modal bersih dengan penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
Likuidasi Dengan Kondisi Khusus: Sekutu Secara Pribadi Tidak Mampu
Likuidasi Sederhana dengan kondisi khusus meliputi 2 (dua) kondisi yaitu:
1.      Sekutu Yang harus Menutup Modal Negatif Dengan Asset Pribadi dalam Kondisi tidak Mampu (Insolven).
2.      Kas Yang Ada Tidak Mampu Untuk Melunasi Hutang kepada pihak ketiga.

1)      Sekutu yang modalnya bersaldo negatif akan tetapi tidak dapat ditutup dengan utang dan sekutu yang bersangkutan dalam keadaan tidak mampu untuk menyetor modal.

Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo milik sekutu bernilai negatif (defisit) sesudah realisasi. Apabila defisit lebih besar dibanding hutang persekutuan terhadap sekutu tersebut dan sekutu yang bersangkutan juga tidak mampu menyetor modal maka defisit sekutu tersebut dapat ditutup dengan modal sekutu lainnya yang masih mampu.

Langkah-langkah:
1.      Realisasi nilai aktiva non-kas.
2.      Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3.      Pelunasan utang dagang kepada pihak ketiga.
4.      Penutupan defisit dengan pembayaran sebagian hutang sekutu.
5.      Penutupan defisit yang dibebankan kepada masing-masing sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.
2)      Kas yang ada tidak cukup untuk melunasi hutang kepada pihak ketiga.

Rugi realisasi yang sangat besar dapat menyebabkan saldo realisasi banyak yang bernilai negatif dan bahkan kas yang diterima tidak mampu untuk menutup hutang kepada pihak ketiga. Bila hal ini terjadi maka hutang kepada pihak ketiga dapat ditutup dengan setoran kas sekutu yang mampu atau ditutup dengan hutang persekutuan kepada salah satu sekutu.

Langkah-langkahnya:
1.      Realisasi nilai aktiva non-kas.
2.      Membagi kerugian realisasi sesuai dengan proporsi rugi-labanya.
3.      Pembayaran sebagian utang dagang kepada pihak ketiga.
4.      Penutupan defisit dengan transfer dari pelunasan hutang sekutu.
5.      Penutupan defisit sekutu yang tidak mampu dengan modal sekutu sesuai prosentase yang telah dikurangi prosentase sekutu tidak mampu.

LIKUIDASI BERANGSUR
Pengertian likuidasi Berangsur
Yaitu likuidasi yang nilai realisasi non-kasnya diketahui secara bertahap sehingga realisasinya juga dilakukan secara berangsur.
Proses realisasi kadang memakan waktu lama karena memerlukan prediksi dan proyeksi yang akurat untuk harga realisasi. Oleh karena itu pembagian kas dapat dilakukan sebelum selesainya realisasi. Setelah semua hutang kepada pihak ketiga berarti ada sisa kas lagi yang dapat dibagi dan menjadi hak sekutu.
Kemudian untuk menentukan besarnya pembagian kas ada dua cara, yaitu:
I.        Membuat perhitungan pembagian kas.
II.     Membuat program pembagian kas.
Perhitungan pembagian kas
Prosedur yang harus dilakukan dalam perhitungan pembagian kas:
a.       Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu setelah pelunasan utang kepada pihak ketiga.
b.      Menghitung rugi potensial yang maksimal. Besarnya rugi potensial maksimal sama dengan nilai buku aktiva non kas yang belum direalisasi ditambah kas yang disisakan dalam pembagian.
c.       Membagi rugi potensial kepada semua sekutu.
d.      Menghitung saldo modal bersih setelah diperhitungkan rugi potensial.
e.       Membagi modal bersih sekutu yang defisit.
Program Pembagian Kas
Prosedur penyusunan rencana (program) pembagian kas adalah sebagai berikut:
1.      Menghitung saldo modal bersih masing-masing sekutu. Besarnya saldo modal bersih masing-masing sekutu sama dengan:
Saldo awal rekening modal xxxx
Ditambah:
- Hutang kepada sekutu xxxx +
Jumlah xxxx
Dikurangi:
- Saldo debit rekening prive xxxx
- Saldo piutang kepada sekutu xxxx +
xxxx –
Modal Bersih xxxx
2.      Menghitung kemampuan masing-masing sekutu untuk menanggung rugi persekutuan, besarnya rugi maksimal sebesar modal bersih dikalikan prosentase rasio pembagian laba sekutu yang bersangkutan.
3.      Menyusun urutan (ranking) kemampuan masing-masing sekutu di dalam menanggung rugi dan menghitung selisih antar ranking tersebut.
4.      Menyusun urutan prioritas pembagian kas dan besarnya bagian kas untuk masing-masing sekutu:
a.       Prioritas pertama, yaitu sekutu yang berada di ranking Satu.
Besarnya bagian kas prioritas pertama = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 1 dengan ranking 2.
b.      Prioritas kedua, yaitu sekutu yang berada di ranking satu dan dua.
Besarnya bagian kas prioritas kedua = rasio rugi-laba X selisih antara ranking 2 dengan ranking 3.
c.       Prioritas terakhir, yaitu semua sekutu yang berada di ranking 1 sampai ranking terakhir.
Besarnya bagian kas prioritas terakhir = rasio rugi-laba X kemampuan ranking terakhir.


Sumber :
http://bahankuliahakuntansi.blogspot.com/2008/08/likuidasi-persekutuan.html
http://bahankuliahakuntansi.blogspot.com/2008/08/likuidasi-sederhana-dengan-kondisi.html

Hubungan Antara Akuntansi dan Audit


Akuntansi merupakan proses mengidentifikasi, mengukur, mencatat, mengelompokkan, merengkum, dan melaporkan kejadian-kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam laporan keuangan. Sedangkan audit meliputi mengumpulkan bukti-bukti yang diperoleh secara logis dan assurance bahwa laporan keuangan tersebut disajikan dengan jujur dalam semua respek material.
Prinsip Dasar Laporan Keuangan:
Verifiability (dapat diferifikasi)
pernyataan yang profesional
penyajian yang benar
Akuntansi membutuhkan aplikasi pernyataan profesional yang signifikan, dan impresiasi dalam akuntansi memimpin impresiasi dalam kemampuan untuk memferifikasi penyajian laporan keuangan. Oleh karena itu, Auditor hanya mencari dasar untuk membuktikan dan memberikan pendapat tentang benar atau tidaknya leporan keuangan tersebut.
Hubungan Auditor Independen
Auditor perlu menjalin hubungan baik dengan manajemen, dewan direksi dan komite audit, auditor internal, dan pemegang saham.
Fungsi dari komite audit menurut Sarbox adalah :
- Pengangkatan, penggantian dan kesalahan perusahaan akuntan publik untuk menyesuaikan audit tahunan
- Memenuhi prosedur penerimaan, resensi dan perawatan komplain yang diterima oleh perusahaan publik berdasar internal kontrol dan pengauditan.
Generally Accepted Auditing Standards (GAAS)
Standar Umum
- Kecukupan pelatihan tehnikal dan keahlian
- mandiri dalam sikap mental
- memberikan pelayanan dan perawatan yang profesional
Standar kerja lapangan
- Kecukupan perencanaan dan pengawasan yang sesuai
- memahami perusahaan dan lingkungannya, termasuk internal kontrol
- bukti audit yang cukup kompeten
Standar dari Pelaporan
- Laporan keuangan disajikan sesuai dengan GAAP
- Konsisten dalam mengaplikasikan GAAP
- Kelengkapan pengumuman yang memberi keterangan
- Menunjukkan pendapat
Statement on Auditing Standards (SAS)
SAS adalah penerangan yang berupa penjelasan secara lisan dari GAAS ( Generally Accepted Auditing Standards).
PCAOB (The Public Companies Accounting Oversight Board) adalah 5 anggota dari anggota bidang keuangan.
Dua diantaranya harus CPA dan sisanya tidak dapat menjadi CPA
Assurance yang ditetapkan oleh Audit
Pengguna laporan keuangan yang telah diaudit mengharapkan auditor untuk:
1. mempunyai keahlian tehnik, integritas, independen, dan obyektif.
2. Mampu mencari dan mendeteksi adanya kesalahan dalam penyajian material, baik yang disengaja maupun yang tidak.
3. Mencegah adanya kesalahan laporan keuangan.
- Auditor independen
Independen merupakan landasan dari profesi audit. Independen berarti netral dan objektif. Publik dapat menempatkan kepercayaan dalam bagian audit karena auditor tidak memihak dan mengakui kewajiban dengan segala kejujuran.
- Kepastian/ jaminan yang masuk akal
Mengimplikasikan bahwa audit meliputi test. Mengacu pada bukti-bukti. Tidak mengambil putusan sebelum ada bukti.
- Mencari dan melaporkan penggelapan :
- tanggung jawab untuk mencari penggelapan, seperti manipulasi, pemalsuan, perubahan catatan akuntansi atau dokumen yang mendukung laporan keuangan yang dibuat.
- tanggung jawab untuk melaporkan penggelapan,
- Mencari dan melaporkan tindakan ilegal
- tanggung jawab untuk mencari tindakan ilegal
Karakter tindakan ilegal :
1. tergantung pada hukum yang berlaku
2. hubungannya dgn laporan keuangan, misalnya penggelapan pajak, mengakali laporan keuangan
- tanggung jawab untuk melaporkan tindakan ilegal
- Menilai internal kontrol
tanggung jawab seorang auditor :
- menilai internal kontrol pada pelaporan keuangan
- melaporkan penilaiannya kepada pemegang saham dan user lain dari laporan keuangan berbeda untuk perusahaan publik vs perusahaan privat.
Auditor perusahaan umum harus memberikan audit yang terpadu yang menghasilkan : opini pada laporan keuangan, opini penaksiran manajemen dari internal kontrol pada laporan keuangan, opini pada efektifitas internal kontrol pada laporan keuangan.
Laporan standar pada laporan keuangan :
Judul dan alamat, mengandung kata “Independent”, alamat ditujukan pada dewan direksi dan pemegang saham
Paragraf perkenalan :
Mengidentifikasikan :
a. Jenis pelayanan yang dilaksanakan : “We have audit”
b. Laporan keuangan dan jadwal audit
c. Perusahaan yang diaudit
d. Tanggal laporan
e. Tanggungjawab manajemen untuk laporan keuangan
f. Tanggungjawab auditor untuk pendapat
paragraf ruang lingkup
kedudukan : pengauditan diatur menurut standar PCAOB.
Standar tsb disyaratkan :
pengujian bukti-bukti
menaksir prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dan perkiraan yang signifikan yang dibuat manajemen
menilai laporan keuangan secara keseluruhan
kepercayaan auditor bahwa audit menyediakan dasar yang masuk akal untuk opini.
paragraf Opini
disajikan dengan jujur
posisi keuangan perusahaan sama dengan neraca
hasil dari kegiatan dan arus kas dari periode
dalam persetujuan dengan GAAP
Kata tambahan yang menjelaskan
Berdasar pada opini audit pada internal kontrol atas laporan keuangan yang lengkap dengan laporan keuangan audit.
Tandatangan perusahaan : manual, maupun cetak
Tanggal : tanggal terakhir kerja lapangan
Laporan standar pada Internal Kontrol :
1. Judul dan alamat, mengandung kata “Independent”, alamat ditujukan pada dewan
direksi dan pemegang saham
2. Paragraf perkenalan :
Mengidentifikasikan :
Jenis pelayanan yang dilaksanakan : “We have audit”
Pernyataan manajemen sistem apa yang dipakai pada internal kontrol
Perusahaan yang diaudit
Tanggal pernyataan dari internal kontrol
Tanggungjawab manajemen untuk pernyataan
Tanggungjawab auditor untuk dua pendapat
3. paragraf ruang lingkup
kedudukan : pengauditan diatur menurut standar PCAOB.
Standar tsb disyaratkan :
perencanaan dan pelaksanaan audit
memahami sistem internal kontrol atas laporan keuangan
menilai efektifitas desain
menilai efektifitas operasi
kepercayaan auditor bahwa audit menyediakan dasar yang masuk akal untuk opini.
3. paragraf Definisi
Tujuan internal kontrol : Jaminan yang masuk akal, laporan keuangan dapat dipercaya dan persiapan laporan keuangan berdasar GAAP
4. Inheren Limitation Paragraph
5. Paragraf Opini
a. disajikan dengan jujur
b. posisi keuangan perusahaan sama dengan neraca
c. dalam persetujuan kriteria COSO
d. menunjukkan opini auditor
6. Paragraf penjelasan
7. Perusahaan : tandatangan manual
8. tandatangan : Kota, Propinsi atau negara
9. tanggal : tanggal terakhir kerja lapangan

http://adhambarker.blogspot.com/2009/10/hubungan-antara-akuntansi-dan-audit.html

Contoh Kalimat Efektif dan Tidak Efektif

JBagi semua karyawan  dan karyawati yang hadir dalam rapat hari ini harus membuat laporan ( tidak efektif )
Seharusnya :Semua yang hadir dalam rapat kali ini harus membuat laporan

JRumah saya yang berada di jalan pancasan bogor ( tidak efektif )
Seharusnya : Rumah saya berada di jalan pancasan bogor.

JKarena ia tidak datang, dia tidak di pilih dalam acaran itu. ( tidak efektif )
Seharusnya : Karena tidak datang, ia tidak dipilih dalam acara itu.

JHadirin serentak berdiri ketika mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.( tidak efektif )
Seharusnya : hadirin serentak berdiri ketika menyanyikan lagu Indonesia Raya.

JDia datang dengan hanya membawa dirinya sendiri. ( tidak efektif )
Seharusnya : Dia datang hanya membawa dirinya sendiri.

JSejak dari kemarin dia hanya diam saja. ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak kemarin dia hanya diam saja.

JKabar itu sudah saya dengar semenjak saat kejadian itu berlangsung. ( tidak efektif )
Seharusnya : Kabar itu sudah saya dengar sejak kejadian itu berlangsung.

JSaran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

JMereka membicarakan dari pada kenaikan harga Minyak Tanah. ( tidak efektif )
Seharusnya : Mereka membicarakan kenaikan harga Minyak Tanah.

JDia sudah di terima kerja di perusahaan bonavit itu. ( tidak efektif ) Seharusnya : Dia sudah diterima bekerja di perusahaan bonavit itu.

http://loetfie.blogspot.com/2009/12/contoh-kalimat-efektif-dan-tidak.html

Paragraf Generalisasi, Analogi, dan Hubungan Kausal (Sebab-Akibat)

Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili
Contoh :
 Pemerintah telah menjadikan Pulau Komodo sebagai habitat pelestarian komodo. Di Ujung Kulon, pemerintah mebuat cagar alam untuk pelestarian badak bercula satu. Selain itu, sejumlah Undang-Undang dibuat untuk melindungi hewan langka dari incaran pemburu. Banyak cara yang telah dilakukan pemerintah untuk melestarikan hewan-hewan langka.

Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.
Contoh :
Para atlet memiliki latihan fisik yang keras guna membentuk otot-otot yang kuat dan lentur. Demikian juga dengan tentara, mereka memerlukan fisik yang kuat untuk melindungi masyarakat. Keduanya juga membutuhkan mental yang teguh untuk bertanding ataupun melawan musuh-musuh di lapangan. Oleh karena itu, untuk menjadi atlet dan tentara harus memiliki fisik dan mental yang kuat.
Paragraf hubungan sebab akibat (hubungan kausal) adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh : Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
http://onan-kost.blogspot.com/2010/05/paragraf-generalisasi-analogi-dan.html