Teori akuntansi sektor publik
Teori
akuntansi memiliki kaitan yang erat dengan akuntansi keuangan, terutama
pelaporan keuangan kepada pihak ekstemal. Teori akuntansi sektor publik sendiri
sebenarnya masih dipertanyakan apakah memang ada teori akuntansi sektor publik.
Sektor swasta yang perkembangan akuntansinya lebih pesat saja oleh beberapa
ilmuwan masih dipertanyakan apakah sampai saat ini benar-benar memiliki teori
akuntansi yang mapan. Suatu teori perlu didukung berbagai riset yang didalarnnya
terdapat hipotesa-hipotesa yang diuji kebenarannya. Menurut Mardiasmo
(Mardiasmo, 2004) teori memiliki tiga karakteristik dasar yaitu : (1) kemampuan
untuk menerangkan atan menjelaskar fenomena yang ada (the ability to explain),
(2) kernampuan untuk memprediksi (the ability to predict), (3) kemampuan
mengendalikan fenomena (the ability to control given phenomena).
Pada
dasarnya terdapat tiga tujuan untuk rnempelajari teori akuntansi yaitu: 1)
untuk memahami praktik akuntansi yang ada saat ini, 2) mempelajari kelemahan
dan kekurangan dan praktik akuntansi yang saat ini dilakukan, dan 3)
memperbaiki praktik akuntansi di masa datang.
Pengembangan
teori sektor publik untuk memperbaiki praktik yang saat ini dilakukan. Hal ini
terkait dalam upaya untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan yang mampu
menyajikan informasi keuangan yang relevan dan dapat diandalkan (reliable).
Untuk
menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan dan dapat diandalkan,
terdapat beberapa kendala yang dihadapi akuntansi sektor publik. Hambatan
tersebut adalah objektivitas, konsistensi, daya banding, tepat waktu, ekonomis
dalam penyajian laporan, dan materialistik.
z Objektivitas
Objektivitas
merupakan kendala utama dalam menghasilkan laporan keuangan yang relevan.
Laporan keuangan disajikan oleh manajemen untuk melaporkan kinerja yang telah
dicapai oleh manajemen selama periode waktu tertentu kepada pihak eksternal
yang menjadi stakeholder organisasi.Seringkali terjadi masalah dalam
objektivitas laporan kinerja yang disebabkan oleh adanya benturan kepentingan,
yaitu antara kepentingan manajemen dengan kepentingan stakeholder. Pihak
manajemen tidak selalu bertindak untuk kepentingan stakeholder, namun
seringkali manajemen bertindak untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka dan
mengamankan posisi mereka tanpa memandang bahaya yang ditimbulkan terhadap
stakeholder lain, misalnya karyawan, investor, kreditor dan masyarakat.
z Konsistensi
Konsistensi
mengacu pada penggunaan metode atau teknik akuntansi yang sama untuk
menghasilkan laporan keuangan organisasi selama beberapa periode waktu secara
berturut-turut. Tujuannya adalah agar laporan keuangan dapat diperbandingkan
kinerjanya dari tahun ke tahun. Konsistensi penerapan metode akuntansi
merupakan hal yang sangat penting karena organisasi memiliki orientasi jangka
panjang, sedangkan laporan keuangan hanya melaporkan kinerja selama satu
periode. Oleh karena itu, agar tidak terjadi keterputusan proses evaluasi
kinerja organisasi oleh pihak eksternal, maka organisasi perlu konsisten dalam
menerapkan metode akuntansinya.
z Daya Banding
Laporan
keuangan sektor publik hendaknya dapat diperbandingkan antar periode waktu dan
dengan instansi lain sejenisnya. Dengan demikian daya banding berarti laporan
keuangan dapat digunakan untuk membandingkan kinerja organisasi dengan
organisasi lain yang sejenis. Kendala daya banding terkait dengan objektivitas
karena semakin objektif suatu laporan keuangan maka akan semakin tinggi daya
bandingnya karena dengan dasar yang sama akan dapat dihasilkan laporan yang
berbeda. Selain itu, daya banding juga terkait dengan konsistensi. Adanya
beberapa altematif penggunaan metode akuntansi juga dapat menyulitkari tercapainya
daya banding.
z Tepat
Waktu
Laporan
keuangan harus disajikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta untuk menghindan
tertundanya pengambilan keputusan tersebut. Kendala ketepatan waktu penyajian
laporan terkait dengan lama waktu penyajian laporan keuangan, maka akan semakin
baik untuk pengambilan keputusan. Permasalahannya adalah semakin banyak
kebutuhan informasi, maka semakin banyak pula waktu yang dibutuhkan untuk
menghasilkan berbagai informasi tersebut. Laporan keuangan mungkin disajikan
tidak tepat waktu sehinga menghasilkan berbagai iiiformasi tersebut. Laporan
keuangan rnungkin disajikan tidak tepat waktu sehingga tidak relevan untuk
pengambilan keputusan meskipun disajikan lebih awal.
z Ekonomis dalam Penyajian Laporan
Penyajian
laporan keuangan membutuhkan biaya. Semakin banyak informasi yang dibutuhkan
semakin besar pula biaya yang dibutuhkan. Kendala ekonomis dalam penyajian
laporan keuangan dapat berarti bahwa manfaat yang diperoleh hams lebih besar
dan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan laporan tersebut.
z Materialitas
Suatu
informasi dianggap material apabila mempengaruhi keputuson, atau jika informasi
tersebut dihilangkan akan menghasilkan keputusan yang berbeda. Penentuan matenalitas
mernang bersifat pertimbangan subjektif (subjective judgment), namun
pertimbangan tersebut tidak dapat dilakukan menurut selera pribadi.
Pertimbangan yang digunakan merupakan profesiona1 judgment yang mendasarkan
pada teknik tertentu.
Standart akuntansi sektor publik
Standar akuntansi
merupakan pedoman umum atau prinsip-prinsip yang mengatur perlakukan akuntansi
dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pelaporan kepada para pengguna
laporan keuangan, sedangkan prosedur akuntansi merupakan praktek khusus yang
digunakan untuk mengimplementasikan standar. Untuk memastikan diikutinya
prosedur yang telah ditetapkan, sistem akuntansi sektor publik harus dilengkapi
dengan sistem pengendalian intern atas penerimaan dan pengeluaran dana publik.
Penetapan
standar akuntansi sangat diperlukan untuk memberikan jaminan dalam aspek
konsistensi pelaporan keuangan. Tidak adanya standar akuntansi yang memadai
akan menimbulkan implikasi negatif berupa rendahnya reliabilitas dan
objektivitas informasi yang disajikan, inkonsistensi dalam pelaporan keuangan
serta menyulitkan pengauditan.
Proses
penetapan dan pelaksanaan standar akuntansi sektor publik merupakan masalah
yang serius bagi praktek akuntansi, profesi akuntan, dan bagi pihak-pihak yang
berkepentingan. Pembuatan suatu standar mungkin dapat bermanfat bagi suatu
pihak, namun dapat juga merugkan bagi pihak lain. Penentuan mekanisme yang
terbaik dalam menetapkan keseragaman standar akuntansi merupakan faktor penting
agar standar akuntansi dapat diterima pihak-pihak yang berkepentingan dan
bermanfaat bagi pengembangan akuntansi sektor publik itu sendiri.
Menurut
Mardiasmo (Mardiasmo, 2004) ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam
penetapan standar akuntansi, antara lain:
1.Standar memberikan pedoman tentang
informasi yang harus disajikan dalam laporan posisi keuangan,
kinerja, dan aktivitas sebuah organisasi bagi seluruh pengguna informasi.
2.Standar memberikan petunjuk dan aturan
tindakan bagi auditor yang memungkinkan pengujian secara hati-hati dan
independen saat menggunakan keahlian dan integritasnya dalam mengaudit laporan
suatu organisasi serta saat membuktikan kewajaran.
3.Standar memberikan petunjuk tentang data
yang perlu disajikan yang berkaitan dengan berbagai variabel yang patut
dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi, perencanaan serta regulasi
ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan sosial 1ainnya
4.Standar menghasilkan prinsip dan teori
yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu
akuntansi.
Refesensi:http://mbegedut.blogspot.com/2012/04/teori-dan-standar-akuntansi-sektor.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar