INVESTASI SEBAGAI BEKAL MASA DEPAN
PENDAHULUAN
Setiap manusia pada dasarnya mempunyai suatu kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan tersebut diantaranya digunakan sebagai pemenuhan kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Namun selain itu setiap individu pun memerlukan investasi guna persiapan pemenuhan kebutuhan pada masa yang akan datang ,karena dengan berinvestasi setiap orang dapat mempertahankan dan memeperluas basis kekayaannya sebagai jaminan sosial.
Seseorang dapat melakukan investasi dengan berbagai cara seperti menabung,berinvestasi dengan barang berharga seperti emas,surat berharga,kepemilikan saham dan lain-lain.
Selain itu,pasar modal juga dapat diharapkan mempunyai kemampuan dalam pendanaan bagi perusahaan dan dapat dilihat sebagai alternatif dalam berinvestasi. Adapun dua unsur yang melekat pada setiap modal dan dana yang diinvestasikan yaitu hasil dan resiko yang berkaitan dengan timbal balik yang sebanding. Dimana pada umumnya apabila semakin tinggi resiko maka semakin tinggi pula hasil yang diperoleh,dan sebaliknya apabila semakin kecil resiko maka semakon kecil hasil yang diperolehnya.
Dari beberapa ulasan diatas secara lebih lanjut pada tulisan ini akan dibahas mengenai Investasi dan Pasar Modal berikut pembagiannya.
PEMBAHASAN
Investasi adalah suatu komponen dari PDB dengan rumus PDB = C + I + G + (X-M). Fungsi investasi pada aspek tersebut dibagi pada investasi non-residential (seperti pabrik dan mesin) dan investasi residential (rumah baru). Investasi adalah suatu fungsi pendapatan dan tingkat bunga, dilihat dengan kaitannya I= (Y, i). Suatu pertambahan pada pendapatan akan mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih mahal dibandingkan dengan meminjam uang. Walaupun jika suatu perusahaan lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga menunjukkan suatu biaya kesempatan dari investasi dana tersebut daripada meminjamkan untuk mendapatkan bunga.
Investasi terbagi menjadi dua macam, yaitu investasi dalam negeri dan investasi luar negeri. Rincian dari kedua jenis ivestasi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Investasi dalam negeri.
Investasi dalam negeri adalah jenis investasi yang dilakukan oleh investor dengan menanamkan modalnya kepada perusahaan-perusahaan yang berada di dalam negeri
2. Investasi luar negeri.
Investasi luar negeri adalah jenis investasi yang bermula saat sebuah perusahaan dari satu negara menanamkan modalnya dalam jangka panjang ke sebuah perusahaan yang berada di luar negeri. Dengan cara ini, perusahaan yang ada di negara asal (home country) bisa mengendalikan perusahaan yang ada di negara tujuan investasi (host country) baik sebagian maupun seluruhnya. Caranya adalah dengan membeli perusahaan yang berada di luar negeri yang sudah ada atau menyediakan modal untuk membangun perusahaan baru di sana atau membeli saham sekurang-kurangnya 10%.
Pada umumnya, investasi luar negeri terkait dengan aset-aset produktif, seperti pembelian dan konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah, peralatan atau bangunan, atau konstruksi paralatan atau bangunan yang baru dilakukan oleh perusahaan asing. Penanaman modal kembali dari pendapatan perusahaan induk dan perusahaan anak atau afiliasinya juga dogolongkan sebagai investasi langsung.
Jenis-jenis investasi yang umum diterapkan oleh masyarakat antara lain:
1. Tabungan dan deposito
Memiliki tabungan di bank adalah cara investasi yang paling sederhana, praktis dan mudah, didukung dengan likuiditas dan kemudahan pengambilan sewaktu-waktu, bank juga relatif sangat aman, karena hingga kini simpanan di bank dijamin oleh pemerintah. Bank juga memberikan bunga, besar dari bunga tergantung pada jenis simpanan dengan prinsip semakin besar dan lama orang menyimpan dana di bank umumnya semakin besar pula bunganya. Deposito sendiri mirip dengan tabungan namun dengan jangka waktu tertentu, bunga yang di tawarkan di deposito relatif lebih tinggi dari bunga tabungan, namun bila deposito diambil sebelum jangka waktunya maka akan dikenakan penalti.
2. Obligasi
Obligasi adalah surat hutang dengan jangka waktu tertentu,. Obligasi dapat diterbitkan oleh perusahaan, pemerintah ataupun lembaga lainnya. Imbalan dari obligasi adalah modal pokok investasi plus kupon bunga, kupon bunga ini besarnya sudah ditentukan sekian persen dan umumnya lebih tinggi dari suku bunga bank ataupun surat berharga lainya yang dianggap aman, mengingat resiko obligasi yang relatif lebih tinggi. Pembayaran kupon bunga dilakukan secara berkala, misalnya 3 bulan atau 6 bulan atau tahunan. Pembayaran pokok investasi sendiri dilakukan saat obligasi jatuh tempo, yaitu tanggal dimana obligasi habis masa berlakunya
3. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan (ekuitas) bukan surat utang,. Membeli saham berarti memiliki sebagian dari perusahaan, artinya juga anda berbagi resiko dengan emiten (penerbit saham). Bila emiten mendapat laba, sebagian akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Meski tingkat keuntungan bermain saham ini bisa jadi sangat tinggi, tapi resiko penurunan nilai saham juga cukup tinggi.
Dalam bermain saham, diperlukan pengetahuan yang luas mengenai fundamental saham-saham yang akan dikoleksi, keberanian dalam mengambil keputusan, dan mempunyai dana yang cukup besar utuk bermain dan yang paling penting kesiapan mental dalam melihat harga-harga saham yang naik dan turun dalam waktu yang singkat. Apalagi pada kondisi krisi keuangan global pada saat ini yang juga berimbas pada Bursa Efek Indonesia.
Untuk bermain saham, Anda harus terdaftar pada salah satu dari banyak perusahaan broker saham yang ada di bursa efek. Umumnya mereka menetapkan setoran awal minimum sejumlah Rp. 50 juta hingga Rp. 100 juta. Namun Anda dapat juga bermain dengan setoran awal yang lebih murah melalui Cyber Trade alias transaksi melalui internet, seperti Indo Premier yang menawarkan setoran awal sejumlah Rp. 20 juta atau Makindo Cyber Trade yang hanya Rp. 10 juta. Biaya transaksi lewat cyber trade umumnya lebih murah daripada order by phone. Di Makindo misalnya, bila transaksi by phone dikenakan fee jual beli sebesar 0.4%/0.3% dengan biaya minimum Rp. 15.000, pada transaksi via internet hanya dikenakan 0.1% saja dengan minimal biaya Rp.25.000
4. Membuka usaha baru secara mandiri
Membuka usaha baru juga merupakan bentuk dari investasi. Alasan mengapa orang membuka usaha baru, selain potensi hasil yang tak terhingga juga bisa agar bisa melakukan pekerjaan yang benar-benar disukai, mengembangkan kreativitas individual dan juga mencapai kemandirian finansial. Perlu diingat bahwa resiko membuka usaha baru relatif besar, kerugian usaha bisa sampai pada kebangkrutan yang bisa lebih dari menghabiskan modal,. Selain itu dibutuhkan juga dedikasi waktu, ketrampilan, keseriusan, kesabaran, determinasi dan mungkin juga bakat. Dalam membuka usaha baru, harus diperhatikan permintaan masyarakat terhadap produk yang dijual. Bila produk Anda tidak tepat dan tidak diminati masyarakat, bisa-bisa usaha akan bangkrut.
5. Membuka usaha baru melalui franchise/waralaba
Banyak orang yang ingin membuka usaha baru, tapi tak memiliki keahlian yang cukup dalam mengelola suatu bisang usaha. Bila Anda masuk dalam kategori seperti ini, Anda dapat membeli waralaba atau franchise yang saat ini banyak tersedia. Tapi hati-hati, jangan sembarangan memilih franchise, bisa-bisa usaha tersebut bangrut karena salah urus oleh pemegang waralabanya. Dalam membeli waralaba. perhatikan perkembangan usaha tersebut, apakah benar-benar sudah teruji dan diminati oleh masyarakat banyak, periksa juga dengan teliti laporan keuangan perusahaan tersebut, apakah dalam lima tahun terakhir tidak mencetak kerugian, dan yang paling penting adalah business support, atau dukungan terhadap investasi Anda, karena inilah inti dari waralaba. Sejumlah waralaba yang sudah teruji baik antara lain Indomaret Mini Market dan Alfamart Mini Market. Mereka mempunyai konsep, analisis pasar, business support yang sudah matang. Boleh dikatakan Anda tingga tutup mata saja dan mereka menjalankan sepenuhnya atas invsetasi yang Anda tanamkan.
6. Properti
Salah satu pilihan yang relatif aman, selama tidak ada resiko gejolak politik maka rumah/tanah tak akan berkurang. Juga potensi hasil investasinya yang berupa nilai jual yang terus meningkat dan hasil dari sewa. Berinvestasi di properti memerlukan jumlah dana relatif besar dan juga komitmen jangka panjang, karena meski nilainya akan terus meningkat, kendala likuiditas yaitu penjualan kembali properti yang tidak mudah dan memakan waktu lama. Dalam memilih property sebagai investasi harus memperhatikan sejumlah aspek, seperti potensi kenaikan harga di masa depan, dan kemungkinan property disewakan kepada pihak lain. Jangan memilih lokasi di daerah “mati”, walau murah tapi susah menjual atau menyewakan kembali.
7. Logam Mulia
Pembelian perhiasan seperti emas juga bisa menjadi sarana investasi, selain bisa dijual kembali dengan relatif mudah, harga emas juga terus meningkat dari waktu ke waktu, walaupun harga jualnya lebih rendah ada nilai guna yang telah dipakai. Pembelian emas juga melindungi dari depresiasi mata uang, karena harga emas meningkat seiring dengan inflasi hal ini mirip dengan menyimpan dana dalam bentuk valuta asing, keduanya sama-sama melindungi dari resiko penurunan nilai mata uang. Pembelian atau penjualan saham dapat dilakukan di sejumlah tempat penjualan semacam Aneka Tambang dan Pegadaian, tapi juga dapat dilakukan di toko-toko perhiasan terdekat dengan tempat tinggal Anda. Selisih harga jual dan beli logam mulia berkisar Rp. 5.000 per gramnya. Tapi pada saat-saat krisis seperti sekarang ini, banyak yang menetapkan selisih hingga Rp. 10.000 per gram nya.
8. Kolektibel
Investasi dalam bentuk benda-benda koleksi seperti karya seni, meskipun banyak pertimbangan non-ekonomi dalam investasi dibidang ini, namun perlu diingat bahwa nilai untuk barang kolektibel meskipun cenderung naik tapi tak terukur, dan juga kendala likuiditas dimana sulit menjual kembali dan memperkirakan nilai jualnya. Pasar benda-benda seperti ini sangat terbatas dan sebaiknya harus berada dalam komunitas penggemar benda koleksi tersebut. Sehingga lebih mudah menjualnya kembali saat membutuhkan dana.
9. Pasar Berjangka
Pasar ini muncul dari timbulnya transaksi forward, yaitu transaksi dilakukan hari ini tetapi pembayaran dan penyerahan komoditas dilakukan di kemudian hari yang telah ditetapkan. Transaksi ini melindungi pembeli dan penjual dari fluktuasi harga yang tidak diharapkan. Perbedaan waktu antara transaksi dengan penyerahan komoditas yang bisa sampai berbulan-bulan dimanfaatkan oleh para spekulan untuk memperdagangkan kontrak forward tersebut. Spekulan ini tidak memproduksi /mengkonsumsi produk tersebut, kontrak diperdagangkan dengan harapan keuntungan dari fluktuasi harga dimasa datang akibat perubahan pasokan. Pasar berjangka ini semula hanya diproduk komoditas, namun kemudian meluas ke pasar modal, pasar uang dan valas.
10. Reksa Dana
Bagi seseorang yang ingin investasi di pasar uang atau pasar modal tetapi tidak mempunyai keahlian atau tidak mempunyai waktu dapat berinvestasi di reksa dana. Reksa dana adalah wadah yang menghimpun dana dari para investor untuk kemudian dikelola oleh Manajer Investasi ke berbagai instrumen investasi. Instrumen investasi yang bisa dipilih ada bermacam-macam misalnya obligasi, saham atau campuran antara obligasi dan saham. Selain itu reksa dana berbasis instrumen hutang jangka pendek yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun yaitu reksa dana pasar uang. Bermacam-macam jenis reksadana ditawarkan oleh banyak pula pengelola, dengan berbagai variasi instrument investasi yang dimainkan. Untuk lebih detailnya, sebelum memasukan investasi ke reksadana, mintalah dan pelajarilah prospektus reksadana tersebut dengan teliti, sehingga tidak dirugikan di kemudian hari.
Salah satu investasi yang beresiko tinggi adalah investasi saham/berinvestasi di pasar modal, karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri,perubahan di bidang politik,ekonomi dan moneter yang berdampak positif berarti naiknya kurs dan brdampak negatif yang berarti turunnya kurs saham.
Pasar modal pada hakikatnya merupakan pasar yang tidak jauh berbeda dengan pasar tradisional,dimana terdapat penjual dan pembeli serta adanya tawar menawar dalam harga. Pasar modal juga dapat diartikan sebagai wahana yang mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek (menurut undang-undang pasar modal no. 8 tahun 1995).
PENUTUP
Investasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan ekonomi dan keuangan yang berkaitan dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.
Adapun beberapa jenis investasi yang biasa digunakan oleh masyarakat berupa Tabungan dan deposito, Obligasi, Saham, Membuka usaha baru secara mandiri, Membuka usaha baru melalui franchise/waralaba, Properti, Logam Mulia dan lain-lain. Selain itu ,pasar modal juga dapat digunakan sebagai alternatif berinvestasi . Namun dalam berinvestasi di pasar modal memiliki resiko yang tinggi,karena sifat komoditinya yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
SARAN
1. Investasi adalah sebuah proses untuk melipatgandakan kekayaan secara perlahan. Maka seiring dengan kemajuan waktu diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih. Tetapi tidak semua investasi dapat mencapai keuntungan,maka haruslah berhati-hati dalam memilih sebuah investasi karena adanya harga yang naik turun ,sehingga menyebabkan kerugian.
2. Memilih investasi yang menjanjikan ,tidak hanya dengan bentuk menabung saja karena menaruh uang di bank yang terjamin keamanannya belum termasuk investasi karena dapat terjadinya inflasi yang membuat nilai uang tersebut semakin kecil. Sebaiknya berinvestasi berupa barang berharga yang terjamin nilainya terus naik seperti emas,berlian,dan lain-lain. Bagi pemula atau seseorang yang belum berpengalaman dalam berinvestasi sebaiknya menggunakan angka minimal/dari bawah.
3. Apabila ingin mencapai kesuksesan atau penghasilan yang tinggi maka harus siap pula menaggung resiko yang tinggi seperti menggunakan investasi dengan pasar modal.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Investasi
www.erdikha.com
http://listiaji.wordpress.com/2008/10/15/jenis-jenis-investasi/
http://kumpulan.info/uang/investasi/65-investasi/187-pilih-jenis-investasi-yang-tepat.htm
Disusun Oleh :
Maretta Fransiska (24210200/1EB11)
Dewi Septianawati (21210913/1EB11)
Sri Wahyuni (26210675/1EB11)